Jumat, 27 November 2009

Tugas Mata Kuliah Kepustakaan Kimia " Kamus Kimia, Kamus Bahasa Inggris, dan Ensiklopedia Kimia"

1. Nama Kamus : Oxford Kamus Kimia Lengkap

SUBYEK KETERANGAN
Acid, asam Jenis senyawa yang mengandung Hidrogen dan berdisosiasi dalam air menghasilkan ion hidrogen positif. Untuk suatu asam HX,reaksi biasanya ditulis :
HX + H2O  H3O+ + X-

Actinometer, aktinometer Berbagai peralatan untuk mengukur intensitas radiasi elektromagnetik aktinometer mutakhir menggunakan efek fotolistrik, tetapi peralatan yang terdahulu tergantung pada fluoresensi yang dihasilkan oleh radiasi pada suatu layar, atau pada banyaknya perubahan kimia yang diimbas dalam beberapa zat tertentu .

Alkali, Alkali: Basa yang larut dalam air menghasilkan ion hidroksida.
Alkalimetry,alkalimetri Analisis volumetrik menggunakan larutan baku basa untuk menentukan jumlah asam yang ada..

Burette, buret :Tabung kaca bertanda ukuran dengan sebuah cerat pada ujungnya untuk mengeluarkan cairan dengan volume tertentu (misalnya dalam titrasi).

Carbonize, Karbonasi: Mengubah senyawa organik menjadi karbon melalui pemanasan, atau menyalut sesuatu dengan karbon melalui cara ini.
Cation, kation: Ion bermuatan positif, yaitu ion yang tertarik ke katoda selama elektrolisis.

Electron, elektron: Partikel dasar dengan massa 9,1093897 (54)X10-31 Kg dengan muatan negatif sebesar 1,60217733 (49) X 10-19 Elektron ada dalam semua atom, mengelompok dalam kulit yang mengelilingi inti ; bila elektron lepas dari atomnya ia disebut elekron bebas. Lawan partikel elektron adalah positron.

Element, Unsur: Zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Dalam suatu unsur, semua atomnya mempunyai jumlah proton dan elektron yang sama walaupun jumlah neutron mungkin berbeda. Ada 92 unsur alami.

Ethane, Etana: Gas hidrokarbon tanwarna, mudah terbakar, C2H6 ; t.l 183°C ; t.d -89°C. Merupakan anggota kedua dari deret hidrokarbon

Ion, ion: Atom atau gugus atom yang telah kehilangan satu atau beberapa elektronnya sehingga menjadi bermuatan positif (kation), atau memperoleh satu atau beberapa elektron sehingga bermuatan negatif (anion)

Metalloid (semimetal), metaloid, setengah logam: Sekelompok unsur kimia dengan sifat diantara logam dan nonlogam. Penggolongan ini tidak tegas, tetapi metaloid yang khas ialah boron, silikon, germanium, arsenik, dan telurium. Unsur ini merupakan semi konduktor listrik dan oksidanya bersifat amfoter.

Nitrite: Nitrit Garam atau ester dari garam nitrit ; ion nitrit, NO2-, mempunyai sudut ikatan 115°.

Pipette, Pipet Tabung bertera untuk mengalihkan cairan dengan volume tertentu.
(Sumber : Oxford Kamus Kimia Lengkap. 1990. Editor : John Daintith)




2. Nama kamus : THE CONSISE OXFORD DICTIONARY of CURRENT ENGLISH

SUBYEK KETERANGAN
Acid: 1) Sour ( drops, kind of sweeties), with the essential properties of an acid, 2) A Sour substances (Chem) one of a class of substances that neutralize & are neutralized by alkalis, & are compounded of hydrogen & another element or element,& of which principal types are sour & turn vegetable blues to reds, test.

Actinometer: Instrument for measuring intensity of suns heating rays.

Alkali: Series of compound called basses, including soda, potash, and ammonia ; higly soluable in water, procuding caustic or corrosive solution that neutralize strong acids & turn vegetable yellow born, reds to blue, purples to green.

Alkalimetry: Measurement of strength of alkalies.

Burette: Graduated glass tube for measuring small quantities of liquid.

Carbonize: Convert into carbon ; reduce to charcoal or coke, cover (paper) with carbon for taking copies

Cation: Electropositive element evolved at cathode in electrolysis.

Electron: Indivisible unit of negative electricity and one of the fundamental constituent of matter, normally rotating (in numbers, constant for each element) about the positive nucleus of every atom.

Element: 1) component part, 2) any of the many substances that defy analysis.
Ethane A colourless and odorless gas insoluable in water and burning with a pale flame, ethyl hydride.

Ion: One of the electricity charged particles into which the atoms or molecules of certain chemicals ( esp. salt, acid and basses) are dissociated by solution in water, and which make such a solutin a conductor of electricity, a simmiliarly charged molecule of gas occuring e.g. in air.

Metalloid: Having form or appearance of metal ; element with caracteristics both of methals and nonmetals.

Nitrite: Compound of base or alcohol with nitrous acid.

Pipette: Silinder tube for transfering etc small quantities,.





3. Menurut Ensiklopedia : Encyclopedia of Chemistry 4th Edition

Nama zat kimia, Sifat, Cara pembuatan, dan Kegunaannya.

Sulforous acid (H2SO3): - Berupa cairan tak berwarna. Agen pereduksi yang kuat.
- Dengan melarutkan SO2 dalam H2O. Mereksikan sebuah sulfit atau bisulfit dengan sebuah asam. - Sebagai pemutih dalam industri pembuatan bulu domba, sutra, bulu, kayu, dan produk alam lainnya.
-Diizinkan sebagai pemutih dan untuk pengeringan buah.
-Digunakan sebagai agen esterifikasi

Ethylene (C2H4) :- Gas tidak berwarna. Agak berbau. Sangat sedikit larut dalam H2O.
-Titik didih normal -103,7°C - Diproduksi dengan meretakaan uap ethane atau propane. Selain itu bisa juga diproduksi dari paraffinic atau napthenyc hydrocarbons. - Sebagai persediaan bahan-bahan industrikimia.
- Sebagai bahan dasar untuk membuat Ethylene oksida, ethylbenzene, etil klorida, etihylene diklorida, etil alkohol, polietilena.

Graphite: Bentuk allotropi dari karbon. Dasar pemecahan yang sempurna adlah lembut(kekerasan antara 0,5-1 skala Mohs). Terasa berminyak jika disentuh - Terjadi di alam dan juga diproduksi secara buatan, dihasilkan dengan memanaskan kokas hingga temperatur yang sangat tinggi. Selain itu juga dihasilkan selama produksi besi cor,gips, besi lentr dan beberapa baja mati. - Digunakan dalam industri pensil (sebagai isi pensil). Digunakan untuk memproduksi elektroda dalam elektrolisis, dalam manufaktur digunakan sebagai alat untuk malawan korosi dalam proses kimia

Hydrogen sulfide (H2S): - Gas tidak berwarna dan berbau. Mengandung racun. Dalam larutan yang mengandung logam kuat dapat menmbentuk sulfida logam - Dihasilkan dari hidrolisis asam dari berbagai sulfida dan dengan hidrolisis air dari unsur- unsurnya dalam skala hidrogen yang tinggi.
- Di laboratorium dapat dihasilkan dengan mereaksikan sulfida dengan asam(e.g.HCl) atau dengan memanaskan thiocetamide (CH3C(:S)NH2). -Dalam industri: 1. Dengan mengolah sulfida ditambahkan dengan asam. Persamaan reaksinya: 2NaHS + H2SO42H2S + Na2SO4
2. Mereaksikan belerang dengan basa. Persamaan reaksinya: 4S + 2NaOH + 2H2O 2H2S + Na2S2O3
3. Mereaksikan belerang dan hidrogen secara langsung, S + H2  H2S -Kegunaan dalam industri :
1. Menyiapkan sulfida, seperti sodium sulfida dan sodium hidrosulfida.
2.Memproduksi senyawa- senyawa sulfur organik seperti thiopenes, mercaptans, dan sulfida- sulfida organik
3. Menyiapkan rare-earth phosphors yang digunakan dalam tabung TV berwarna.

Hyposulfurous acid (H2S2O4): - Cairan berwarna kuning, dioksidasi di udara menjadi sulfuric acid. Merupakan agen pereduksi yang sangat kuat, contohnya dengan copper sulfate menghasilkan cuprous hydride (Cu2H2) - Dibuat dengan mereaksikan sodium hyposulfit dengan sebuah asam. - Untuk menghasilkan cuprous hydride (Cu2H2)

Sodium chloride (NaCl): - Berupa padatan putih, berstruktur kristal. Biasanya disebut garam. Larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol, tidak larut dalam HCl - Untuk membuat garam murni adalah dengan melarutkan sodium klorida dalam H2O, kemudian dievaporasi untuk menghasilkan produk akhir. - digunakan untuk diets pada manusia dan hewan
Untuk mengontrol jalan yang licin karena es di beebrapa negara
Digunakan dalam bidang pertanian
Sebagai bahan mentah dasar dalam kimia

Oleic acid (CH3(CH2)7CH:CH(CH2)7.COOH): - Berupa cairan tidak berwarna, kadang ditunjukkan sebagai red oil, elaine oil atau asam octadecenoic, senyawa ini tidak larut dalam H2O - Terjadi dari Gliserol trioleat yang terdapat dalam berbagai cairan sayuran dan minyak hewan yang tidak dikeringkan, seperti olive, cottonseed, lard dengan hidrolisis - Reaksi dengan timah oksida menghasilkan timah oleat yanglarut dalam eter.
- Reaksi dengan sodium oleat bisa menghasilkan sabun

bEBErAPA pERhIMPUNaN IlMIAH di Indonesia

Keterangan Preconggress Course: September 9, Rhinoplasty
Kontak Person Registration: Mme Maryse CUROT: contact@sfscmf.fr, Scientific program: Pr Jean-François CHASSAGNE : jf.chassagne@chu-nancy.fr,Website : www.sfscmf.fr


Kegiatan The 10th Congress of the International Confederation for Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgery Asian Pacific Section
Tema
Tanggal 8-10 Oktober 2009
Tempat Hyatt Regency Tokyo
Keterangan Deadline for abstract submission is March 24, 2009
Kontak Person http://iprasapx.umin.jp


Kegiatan International Congress of Plastic, Reconstructive and Aesthetic Surgery
Tema
Tanggal October 8-10, 2009
Tempat Erevan, Armenia
Keterangan
Kontak Person APTOS LDT, 18 Orbeliani Str., 0160, Tbilisi, Georgia, Phone/Fax (+995) 32 92 0371, Mob.: (+995) 95 54 2020, E-mail: info@aptos.ge, www.aptos.ge


Kegiatan The 15th World Congress of the International Confederation for Plastic,Reconstructive and Aesthetic Surgery
Tema
Tanggal 29th November-3rd December, 2009
Tempat Hotel Ashok, New Delhi, India
Keterangan www.ipras2009.org
Kontak Person Tel: +91-11-23231871 E-mail: desk@ipras2009.org


Kegiatan European section The International Confederation of Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgery (IPRAS)
Tema
Tanggal September 20-26, 2009
Tempat Rhodes, Greece
Keterangan www.epras2009.gr
Kontak Person


Kegiatan 11th International Congress on Cleft Lip and Palate and Related Craniofacial Anomalies
Tema
Tanggal September 10-13, 2009
Tempat Brazil

1. Perhimpunan Entomologi Indonesia
TAHUN 2004
Seminar Nasional Entomologi, Cabang Bogor, Oktober

TAHUN 2005
Seminar Nasional Entomologi, lokasi (?), Oktober (tentatif)

TAHUN 2006
Seminar Nasional Entomologi, lokasi (?), Oktober (tentatif)

TAHUN 2007
Kongres PEI ke-VII dan Seminar Nasional Entomologi, Bali, Juli (tentatif)

TAHUN 2008
Seminar Nasional Entomologi & Rapat PP PEI Pusat dan Ketua Cabang PEI diseluruh indonesia, Maret (tentatif)

TAHUN 2009
Rapat Tahunan PP PEI dan Ketua Cabang PEI diseluruh indonesia, Agustus (tentatif)

TAHUN 2010
Ulang Tahun PEI yang ke 40, akan diselenggarakan di Yogyakarta, Oktober


2. Perhimpunan Biologi Indonesia ( PBI )

Bekerjasama dengan Dirjen Dikdasmen dan para praktisi pendidikan di daerah membangun kerjasama dalam mengembangkan program pendidikan dan pengajaran berbasis iptek biologi secara terpadu.
• Program Pelatihan Pendidikan Biologi
Tujuan :
untuk meningkatkan mutu praktisi pendidik dalam memperluas wawasan dan memperdalam pengalaman serta penguasaan materi pengajaran biologi.
• Program Simposium / Seminar Pendidikan Biologi
Tujuan:
untuk meningkatkan mutu praktisi dalam menambah wawasan dan pengalaman dalam hal praktek berkomunikasi secara ilmiah dalam bidang biologi


3. IKABI (Ikatan Ahli Bedah Indonesia)

bekerjasama dengan profesi dokter spesialis lain dan profesi keahlian lain menyelanggarakan pengambidan kepada masyarakat untuk peningkatan keterpaduan peran dan fungsi bangsa dan negara secara melembaga, ilmiah dan profesioanal.


4. (HPI) Himpunan Polimer Indonesia
Kegiatan-kegiatan HPI yang telah dilakukan adalah :
a. Seminar polimer
b. Seminar teknologi polimer
c. Seminar kerjasama HPI dan Industri untuk membahas masalah-masalah tertentu.
d. Penerbitan Majalah Ilmiah

Sebagai bagian dari komunitas ilmiah global, HPI juga berperan aktif di berbagai organisasi profesi ilmiah regional maupun internasional :
- World Polymer Organization
- The Polymer Society of Korea
- The Society of Polymer Science, Japan
.

TuGas KepusTakaan KimiA " StanDaR PendidikaN dan IndustRi"

TUGAS KEPUSTAKAAN KIMIA
STANDAR, PATEN, DAN HAK CIPTA

STANDAR
Standar merupakan patokan-patokan untuk kualitas, susunan, ukuran, nama, cara-cara pengujian dan sebagainya. Tiap standar akan memberikan kriteria untuk penilaian, yakni mengenai apa yang harus dinilai atau bagaimana caranya sesuatu harus dinilai. Suatu standar merupakan contoh/model, sehingga sesuatu barang atatau suatu metode kegiatan dapat dibandingkan.
Contoh standar adalah :
Standar profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu pendidikan, diketahui guru adalah sebagai media perubahan karena perilaku, sikap dan metode mereka yang dapat meningkatkan bahkan menghambat kemampuan anak dalam belajar
Jenis – Jenis lembaga Standarisasi :
1. STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN.
Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:
Openess (keterbukaan): Terbuka bagi agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI;
Transparency (transparansi): Transparan agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya . Dan dapat dengan mudah memperoleh semua informsi yang berkaitan dengan pengembangan SNI;
Consensus and impartiality (konsensus dan tidak memihak): Tidak memihak dan konsensus agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil;
Effectiveness and relevance: Efektif dan relevan agar dapat memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Coherence: Koheren dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan internasional; dan
Development dimension (berdimensi pembangunan): Berdimensi pembangunan agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
(sumber Strategi BSN 2006-2009)

2. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
BSNP adalah sebuah lembaga di Indonesia yang mengatur tentang standar pendidikan Indonesia. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, saranadan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Duadari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
a. Standar Isi
Sebagaimana ketentuan dalam PeraturanPemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,setiap sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untukmencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikantertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan strukturkurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan
Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenaitujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapaitujuan pendidikan tertentu.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dandilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri daritujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompokmata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi ,kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensidasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
b. Standar Proses
STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007
• berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan.
• berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal , baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester.

STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 mencakup:
• perencanaan proses pembelajaran,
• pelaksanaan proses pembelajaran,
• penilaian hasil pembelajaran, dan
• pengawasan proses pembelajaran.

PERSYARATAN PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
1. Rombongan Belajar
Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar untuk SMP adalah: 32 Peserta Didik
2. Beban Kerja Minimal Guru
Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok: merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan;
Beban kerja guru sebagaimana dimaksud di atas adalah sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
3. Buku Teks Pelajaran
• B uku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku¬buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri;
• Rasio untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;
• Selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya;
• Guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah.
4. Pengelolaan Kelas
• Guru mengatur tempat duduk sesuai karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
• Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik;
• Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
• Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik;
• Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, kese-lamatan, dankeputusan pada peraturan dalam menyelenggara-kan proses pembelajaran;
• Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap res-pons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembela-jaran berlangsung;
• Guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin dan status sosial ekonomi ;
• Guru menghargai pendapat peserta didik;
• Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
• Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang diampunya; dan
• Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup
• Eksplorasi
• Elaborasi
• Konfirmasi
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk:
• Mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik,
• Bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan
• Memperbaiki proses pembelajaran .
Menggunakan:
• tes dan non-tes
• bentuk tertulis atau lisan ,
• pengamatan kinerja ,
• pengukuran sikap ,
• penilaian hasil karya
• (tugas, proyek dan/atau produk)
• portofolio , dan
• penilaian diri .
Dilakukan secara:
• Konsisten,
• Sistematik , dan
• Terprogram .
Penilaian hasil pembelajaran menggunakan
• Standar Penilaian Pendidikan dan
• Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran .
PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN
A. Pemantauan
• Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan , pelaksanaan , dan penilaian hasil pembelajaran .
• Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus , pengamatan , pencatatan , perekaman , wawancara , dan dokumentasi .
• Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas satuan pendidikan .
B. Supervisi
• Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan , pelaksanaan , dan penilaian hasil pembelajaran .
• Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh , diskusi , pelatihan , dan konsultasi .
• Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas satuan pendidikan.
C. Evaluasi
• Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran , pelaksanaan proses pembelajaran , dan penilaian hasil pembelajaran .
• Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
• (a) membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses;
• (b) mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.
• Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran .
c. Standar Hasil
Standar Kompetensi Lulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.

STANDAR-STANDAR INDUSTRI

INTERNATIONAL STANDARD SERIAL NUMBER (ISSN)
Library of Congress menetapkan nomor untuk mengidentifikasi serial publikasi (berkala), seperti majalah, newsletter, atau koran, banyak yang sama seperti nomor pelat mengidentifikasi sebuah mobil. Terdiri dari delapan digit, dengan digit cek pada akhir, dalam format berikut: ISSN XXXX-XXXX. ISSN digunakan oleh Library of Congress, perpustakaan lain dan organisasi lainnya dalam industri publikasi berkala untuk mengidentifikasi katalog, ketertiban, dan melacak berkala. Ini sangat mirip dengan International Standard Book Number (ISBN) yang digunakan dalam industri buku untuk mengidentifikasi buku. ISSN dan pengecer menggunakan nomor ISBN untuk mencatat apa yang mereka telah dijual, apa yang mereka butuhkan untuk memesan, dan apa yang mereka telah perintahkan. Nomor tersebut biasanya disertakan dalam iklan ke industri publikasi sehingga majalah dan buku-buku dapat dipesan dengan nomor, sehingga lebih mudah bagi setiap orang yang terlibat untuk mendapatkan hak publikasi ke orang yang tepat. ISSN juga memiliki aplikasi penting untuk US Postal Service, yang digunakan untuk mengidentifikasi publikasi diberikan surat kelas dua keistimewaan. Per USPS peraturan, ISSN yang harus diterbitkan di suatu tempat di lima halaman pertama dari berkala, terutama di masthead. Jika publikasi tidak memiliki nomor ISSN, maka Kantor USPS Mail Classifications akan menetapkan nomor identifikasi USPS.
International Standard Serial Number (ISSN) merupakan delapan digit unik nomor yang digunakan untuk mengidentifikasi cetak atau elektronik publikasi berkala. Sistem ISSN diadopsi sebagai standar internasional ISO 3297 pada tahun 1975.
Format ISSN adalah delapan digit angka, dipisahkan oleh tanda hubung menjadi dua empat digit angka. Digit terakhir, yang mungkin 0-9 atau X, adalah cek digit. ISSN jurnal Pendengaran Penelitian, misalnya, 0378-5955, cek digit adalah 5.
Untuk menghitung digit cek, algoritma berikut dapat digunakan:
Hitung jumlah dari tujuh digit pertama ISSN yang dikalikan dengan posisinya di nomor tersebut, menghitung dari kanan - yaitu, 8, 7, 6, 5, 4, 3, dan 2, masing-masing:
= 0 + 21 + 42 + 40 + 20 + 27 + 10 = 160.
Modulus 11 dari jumlah ini kemudian dihitung: membagi jumlah oleh 11 dan menentukan sisanya.
Jika tidak ada sisa digit cek adalah 0.
Lain modulus ini atau nilai sisa dikurangi dari 11 untuk memberikan digit cek:
11-6 = 5
5 adalah cek digit.
Sebuah huruf X dalam posisi digit cek cek menunjukkan angka 10.
Untuk mengkonfirmasi cek digit, menghitung jumlah semua angka delapan ISSN yang dikalikan dengan posisinya di nomor tersebut, menghitung dari kanan (jika digit cek adalah X, kemudian menambahkan 10 dengan jumlah). Modulus 11 dari jumlah harus 0.
Kode ISSN ditetapkan oleh jaringan Pusat Nasional ISSN, biasanya terletak di perpustakaan nasional dan dikoordinasikan oleh ISSN International Centre yang berbasis di Paris. The International Centre adalah sebuah organisasi antar pemerintah yang diciptakan pada tahun 1974 melalui kesepakatan antara UNESCO dan pemerintah Perancis. The International Centre memelihara sebuah database dari semua ISSNs ditugaskan di seluruh dunia, yang ISDS Register (International Serials Data System) atau dikenal sebagai ISSN Register. Daftar ISSN berisi kode ISSN dan deskripsi lebih dari satu juta majalah berkala dengan sekitar 50.000 catatan baru ditambahkan setiap tahun.
Perbandingan pengidentifikasi lain
ISSN dan ISBN kedua kode ini mempunyai kemiripan dalam konsep, di mana ISBN ditugaskan untuk tiap buku. ISBN mungkin akan ditugaskan untuk isu-isu tertentu dari sebuah terbitan berkala, selain kode ISSN untuk majalah secara keseluruhan. ISSN tidak seperti kode ISBN, dimana pengenal anonim terkait dengan judul berkala, tidak berisi informasi mengenai penerbit atau lokasi. Untuk alasan ini ISSN baru ditugaskan untuk secara berkala setiap kali mengalami perubahan judul utama. Karena ISSN berlaku untuk seluruh terbitan berkala pengenal baru, Serial Jenis dan Kontribusi Identifier, dibangun di atasnya untuk memungkinkan referensi buku-buku tertentu, artikel, atau komponen diidentifikasi lainnya (seperti daftar isi).

Ketersediaan
Daftar ISSN yang tidak tersedia bebas untuk interogasi di web, tetapi dapat diperoleh dengan berlangganan. Ada beberapa rute untuk identifikasi dan verifikasi kode ISSN untuk masyarakat umum.
1. Versi cetak berkala biasanya akan berisi kode ISSN sebagai bagian dari publikasi informasi .
2. Beberapa website berkala berisi informasi kode ISSN
3. Turunan daftar publikasi akan sering mengandung kode ISSN; ini dapat ditemukan melalui on-line pencarian dengan kode ISSN itu sendiri atau judul terbitan berkala.
4. WorldCat memberi izin untuk mencari katalog dengan ISSN mereka dengan memasukkan "ISSN:" + ISSN kode di lapangan query. Selain itu juga dapat mencari langsung ke catatan ISSN dengan menambahkan ke http://www.worldcat.org/ISSN/, misalnya http://www.worldcat.org/ISSN/1021-9749. Ini bukan query ISSN Register itu sendiri melainkan menunjukkan apakah ada perpustakaan Worldcat yang memegang sebuah item dengan ISSN yang diberikan atau dicari.
ISSN di berbagai Negara :
• ASIN (Amazon Standard Identification Number, sebuah proprietary)
• CODEN (serial publikasi pengenal saat ini digunakan oleh perpustakaan; diganti dengan ISSN untuk karya-karya baru)
• DOI (Digital Object Identifier)
• ISAN (International Standard Audiovisual Number)
• ISBN (Nomor Buku Standar Internasional)
• ISMN (International Standard Music Number)
• ISRC (International Standard Recording Kode)
• ISWC (International Standard Work Code Musical)
• LCCN (Library of Congress Control Number)
• OCLC (Online Computer Library Center)
• SICI (Serial Jenis dan Kontribusi Identifier)

INTERNATIONAL STANDARD ORGANIZATION (ISO)

International Standard of Organization (ISO) didirikan pada tahun 1946 di Jenewa, Swiss yang berusaha menyelenggarakan standar internasional.

ISO 9000 (Manajemen Mutu) adalah standar yang mewakili konsensus internasional mengenai praktek manajemen kualitas yang baik. Ini terdiri dari standar dan pedoman yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu dan standar yang terkait mendukung. Ini berarti apa yang organisasi lakukan untuk memenuhi:
pelanggan persyaratan kualitas, persyaratan peraturan yang berlaku, sementara bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, dan perbaikan terus-menerus mencapai performa dalam mengejar tujuan ini.

ISO 9001:2008 (Kualitas Manajemen Sistem) adalah standar yang menyediakan seperangkat persyaratan standar sistem manajemen yang berkualitas, terlepas dari organisasi apa, ukuran, swasta, atau sektor publik. Ini adalah satu-satunya standar dalam keluarga terhadap organisasi yang dapat disertifikasi - meskipun sertifikasi bukan merupakan persyaratan wajib standar. Standar lain di dalam keluarga mencakup aspek-aspek khusus, seperti dasar-dasar dan kosa kata, peningkatan kinerja, dokumentasi, pelatihan, dan aspek keuangan dan ekonomi.

ISO 9001:2008 penting untuk membuat pelanggan puas, kewajiban organisasi adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Standar ISO 9001:2008 menyediakan kerangka kerja diuji untuk mengambil pendekatan yang sistematis untuk mengelola proses organisasi sehingga mereka ternyata secara konsisten produk yang memenuhi harapan pelanggan.
Mensyaratkan standar organisasi itu sendiri untuk melakukan audit ISO 9001:2008 berbasis sistem mutu untuk memastikan bahwa proses-proses pengelolaan secara efektif - atau, dengan kata lain, untuk memeriksa bahwa itu sepenuhnya mengendalikan kegiatan-kegiatannya.
Selain itu, organisasi dapat mengundang para kliennya untuk mengaudit sistem mutu untuk memberikan keyakinan bahwa organisasi yang mampu menghasilkan produk atau jasa yang akan memenuhi kebutuhan mereka.
Terakhir, organisasi dapat menggunakan jasa independen badan sertifikasi sistem mutu untuk memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 kesesuaian. Opsi terakhir ini telah terbukti sangat populer di pasar tempat karena dianggap kredibilitas penilaian independen.
Organisasi dengan demikian dapat menghindari beberapa audit oleh klien, atau mengurangi frekuensi atau durasi klien audit. Sertifikat tersebut juga dapat berfungsi sebagai referensi bisnis antara organisasi dan klien potensial, terutama ketika pemasok dan klien yang baru satu sama lain, atau jauh secara geografis, seperti dalam konteks ekspor.

ISO 14000 (Manajemen Lingkungan) merupakan standar internasional untuk meminimalkan efek yang merugikan pada lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan, dan untuk mencapai perbaikan terus-menerus kinerja lingkungannya.

ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan)
ISO 20.022 (Standar Kebijakan Hak Kekayaan Intelektual)



STANDAR PRODUK


Das Deutsche Institut für Normung atau Institut Standar Produk Jerman sebagai anggota ISO merupakan satu-satunya badan di Jerman yang berhak mengeluarkan standar produk. Organisasi standar internasional menawarkan ribuan standar produk atau kalibrasi, dengan tujuan menciptakan keamnan di segala aspek yang akan menekan tingkat kerugian baik jiwa maupun harta benda. Standar produk internasional berlandaskan konsensus di tingkatan ganda, yakni antara pemegang saham dan antar negara.

Di Jerman standar produk atau norma barang ditetapkan sejak tahun 1918. Standar produk Jerman mengenal istilah DIN yang merupakan singkatan dari "Das ist Norma yang artinya itulah Standar. Belakangan ini singkatan DIN dikenal sebagai Deutsche Industrie-Norm atau Standar Industri Jerman. Saat ini sudah ditetapkan lebih dari 28.000 produk berdasarkan standar DIN. Institut Standar Produk Jerman bertanggungjawab agar semua komponen produksi cocok satu sama lainnya. Sekarang dalam rangka globalisasi tentu saja penentuan standar memiliki arti lain. Syarat suatu produk menjadi demikian kompleks, supaya produk tersebut dapat memasuki pasar. Demikian dikatakan Torsten Bahke, Direktur Deutsche Institut für Normung atau Institut Standar Produk Jerman di Berlin. Bahke: "Standar yang paling dikenal adalah format kertas DIN Quarto atau A 4. Dapat Anda bayangkan, bahwa alat cetak saat ini juga mesin foto kopi disesuaikan konstruksinya sesuai format kertas tersebut. Jika sekarang terdapat berbagai format kertas, sulit untuk membuat standar produksi massal dan biaya yang diperlukan akan semakin besar.

NITROGEN

NITROGEN
A. KARAKTERISTIK
• Nitrogen, Lambang : N ; Z = 7 ; Ar = 14,0067 ; Ar dibulatkan = 14 (Harry firman dan Liliasari, 1996 : 148)
• Nitrogen, N. At . Wt 14,0067. Stable isotopes (fract abund) 14N (0,99634), 15N (0.00366). common minerals : atmosphere, NaNO3(rare). (H.J.M Bowen, 1994:255)
• Nitrogen is colorless, odorless, tasteless gas. (Stuart J. Baum dan Charles W.J scaife, 1980 :125)
• Nitrogen, N. This colorless, odorless gas is found as the free element in air. (T.R Dickson, 1982 :53)
• Nitrogen, N ; NA = 7 ; BA = 14,008 ; d = 0,81 ; tb = -210 0C ; td = -195,8 0C . Nitrogen berupa gas tidak berwarna,tak berbau,tak berasa, sulit larut dalam air. (M. Natsir Arsyad , 2001:232)
• Nitrogen, N has eight possible oxidation numbers. (Mary Maier, 1978:213)

B. JUMLAH (%) DI ATMOSFER
• The air within this two-mile limit is essentially a mixture of nitrogen gas (N2, about 72 per cent) and oxygen gas (O2,almost 21 per cent). (Philip A. Horrigan, 1994: 168)
• The air we breathe contains about 78.0 % nitrogen (Mary Maier, 1978:144)
• Air is about 78% nitrogen by volume . (Stuart J. Baum dan Charles W.J scaife, 1980 : 125)
• Relatif hanya sedikit organsme yang mampu melakukan fiksasi gas nitrogen yang menyusun sampai 80 % atmosfer kita. (Albert L.Lehninger, 1994: 7)

C. LETAK DALAM SPU
• In group V there is a complete change oproperties from nonmetallic to metallic in going down the group. The lighter members o the group, nitrogen and phosphorus, (Michell J. Sienko & Robert A. Plane, 1961: 492)
• Nitrogen berupa gas tidak berwarna,tak berbau,tak berasa, sulit larut dalam air serta merupakan Unsur golongan Vdalam susunan berkala. (M. Natsir Arsyad, 2001: 232)

D. WUJUD/ BENTUKNYA DI ALAM
• Nitrogen species. Biological processes in soil lead to release of all the common nitrogen oxides, NO, NO2 and N2O. (M.Satake dan Y.Mido, 1994:18)
• For the nitrogen o the air is free element. (John Arrend Timm:437 )
• Nitrogen is about one-third as abundant as carbon and occurs principally free as diatomic N2. (Michell J. Sienco dan Robert A.Plane, 1961 : 494)
• Nitrogen juga adalah unsur bukan logam yang sangat elektronegatif dan dijumpai sebagai molekul diatom N2. (M.Natsir Arsyad, 2001: 232)


E. JENIS IKATAN
• Molekul nitrogen mempunyai ikatan kovalen ganda tiga. (Antony.C wibraham dan Michael S.Matta, 1992 :9)
• Nitrogen gas consist of nonpolar, diatomic, covalent molecules having triple bonds. Its a nonpolar bond because both atoms are identical and have the same attraction or the three electron pairs. Multiple bonds are formed commonly by carbon, nitrogen and oxygen atoms. (Stuart J.Baum dan Charles W.J Scaife, 1980 :60)
• The N2 molecule contains a triple bond. (Michell J. Sienko & Robert A. Plane, 1961:495)

F. SIKLUS NITROGEN
• Nitrogen cycle. Nitrogen is a very inert element and in its elemental state can not be used directly by the living organism. (Johnson.Laubengaye and De Lanney Holt, 1965 :343-344)
• Siklus nitrogen di dalam bioser kita yang merupakan sarana berlangsungnya siklus dan berdaurnya sejumlah besar nitrogen.(Albert L.Lehninger, 1994:7)
• The nitrogen cycle which traces the path of nitrogen atom in nature. (Michell J. Sienko & Robert A. Plane, 1961: 502-503)

G. PENGIKATAN(FIKSASI) NITROGEN
• Relatif hanya sedikit organisme yang mampu melakukan fiksasi gas nitrogen. (Albert L. Lehninger, 1994 :7)
• Ammonia is the product of nitrogen fixation, which is incorporated into organic substance. (Joseph S. Fruton dan Sofia Simmonds, 1960: 674)
• Symbiotic nitrogen fixation Azotobacter vinelandii and Clostridium pasteurianum are only two of the many nitrogen fixing organism found in nature. (Joseph S. Fruton dan Sofia Simmonds, 1960 : 675)
• During the development of inexpensive nitrogen fixation processes. (George T. Austin, 1987: 303)

H. KESEIMBANGAN NITROGEN
• Keseimbangan nitrogen adalah keadaan dimana masuknya nitrogen protein dengan tepat menyeimbangkan semua asam amino esensial dalam protein yang tepat dan semuanya dilepaskan dalam bentuk bebas dan diserap. (Albert L. Lehninger, 1994 : 95)
• Under normal conditions, an individual intake of dietary nitrogen is equal to the amount of nitrogen in the excrement. Such a condition is refered to as nitrogen balance or nitrogen equilibrium. (Stuart J. Baum and Charles W.J Scaife, 1980 : 756)
• When animal is maintained under condition such that the total nitrogen content of urine and feces equals the amount of dietary nitrogen, the animal is said to be in “nitrogen balance” or “nitrogen equilibrium”. (Joseph S. Fruton dan Sofia Simmonds, 1960:723)

I. MANFAAT
• Nitrogen, N. Functions : Biochemical and metabulic . (H.J.M Bowen, 1979 : 256)
• Molekul dalam tubuh terutama terdiri dari unsur karbon, hidrogen, Oksigen, nitrogen, sulfur dan fosfor yang disatukan dengan ikatan kovalen. (Dawn B. Marks, Allan B. Marks dan Collen M.Smith, 2000 :41)
• Nitrogen the lassaigne sodium test. This test is general for organic nitrogen compounds. (Frederick George Mann dan Bernard, 1938 : 238)
• Nitrogen merupakan suatu keharusan bagi biosintesis asam amino dan basa purin serta pirimidin. (Albert L.Lehninger , 1994: 7)
• The primary industrial use of nitrogen is in the production of ammonia. (Stuart J.Baum dan Charles W.J scaife, 1980 :125)

J. DIBUAT DENGAN CARA
• Elementary nitrogen is usually obtained by fractional distilation of liquid air. Very pure N2 can made by thermal decomposition of some nitrogen compound. (Michell J. Sienco dan Robert A.Plane, 1961 :494)
• Nitrogen dalam indutri biasanya dibuat lewat reduksi amoniak. (M.Natsir Irsyad, 2000: 232)




















DAFTAR PUSTAKA

1. Austin, George. 1987. Chemical Process Industries fifth edition. Singapore : Kin Keong Printing.
2. Baum, Stuart J dan Charles W.J. Scaife . 1980. Chemistry A life Approach second edition. New York : Macmillan Publishing Co, Inc.
3. Bowen, H.J.M. 1979. Enviromental Chemistry of The Element. London : Academic Press, Inc.
4. Marks, Dawn B, Allan B. Marks dan Collen M. Smith. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta : EGC.
5. Dickson, T.R. 1982. Introduction to Chemistry 4th edition. California: Aptos.
6. Firman, Harry dan Liliasari. 1996. Kimia I untuk Sekolah Menengah Umum Kelas I. Jakarta : Balai Pustaka.
7. Fruton, Joseph .S dan Sonia Simmonds. 1960. General Biochemistry Second Editions. United Statanes of America : Mc.Graw-Hill Book Company.
8. Horrigan, Philip. A. 1994. The Challenge of Chemistry. United States of America : Mc.Graw- Hill Book Company.
9. Laubengaye, Johnson. Dan De Lanney Holt. 1965. General Biology. USA : Rinehart and Winston, Inc.
10. Lehninger, Albert. L. 1994. Dasar- Dasar Biokimia Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
11. Lehninger, Albert. L. 1994. Dasar- Dasar Biokimia 3. Jakarta : Erlangga.
12. Maier, Mary. 1978. Introduction to Chemical Science. Boston : Willard Grant Press.
13. Mann George, Frederick dan Charles Bernard Saunders. 1938. Practical Organic Chemistry. Longman : Longman Green and Co, LTD.
14. Satake M dan Y Mido. 1994. Enviromental Chemistry. New Delhi : Discovery Publishing House.
15. Sienco, Michell. J dan Robert A. Plane. 1961. Chemistry Second Edition. United States of America : Mc.Graw-Hill Book Company.
16. Wilbraham, Antony. C dan Michael S. Matta. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Bandung : ITB.

LapOraN PRakTiKuM TiTrasi PeRmaNgaNomEtri

I. JUDUL PERCOBAAN : Titrasi Oksidimetri
II. TUJUAN : 1. Membuat dan menentukan (standarisasi) larutan KMnO4 (permanganometri)
2. Menentukan jumlah air kristal dalam H2C2O4.XH2O

III. DASAR TEORI
Dasar reaksi titrasi oksidimetri adalah reaksi oksodasi reduksi antara zat penitrasi dan zat yang dititrasi. Permanganometri termasuk titrasi oksidimetri yang melibatkan KMnO4 dalam suasana asam yang bertindak sebagai oksidator sehingga ion MnO4- berubah menjadi Mn2+ sesuai dengan reaksi berikut:
5 e + 8 H+ + MnO4- → Mn2+ + 4 H2O
.Kalium Permanganat telah banyak digunakan sebagai agen pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun. Reagen ini dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal, dan tidak membutuhkan indikator terkecuali untuk larutan yang amat encer. Permanganat bereaksi cepat dengan banyak agen pereduksi berdasarkan reaksi ini, namun beberapa substansi membutuhkan pemanasan atau penggunaan sebuah katalis untuk mempercepat reaksi. Kalau bukan karena fakta banyak bahwa banyak reaksi permanganat berjalan lambat akan lebih banyak kesulitan lagi yang akan ditemukan dalam reagen ini. Sebagai contoh, permanganat adalah unsur pengoksidasi yang cukup kuat untuk mengoksidasi Mn (II) menjadi MnO2 sesuai dengan persamaan berikut :
3 Mn2+ + 2 MnO4- + 2 H2O MnO2(s) + 4 H+
Penentuan konsentrasi KMnO4 misalnya dapat dilakukan dengan larutan baku Natrium Oksalat. Pada titik ekivalen
jumlah ekivalen oksidator = jumlah ekivalen reduktor
jumlah ekivalen KMnO4 = jumlah ekivalen Na2C2O4
Senyawa Na2C2O4 juga merupakan standar primer yang baik untuk permanganat dalam larutan asam. Senyawa ini dapat diperoleh dengan tingkat kemurnian yang tinggi, stabil pada saat pengeringan , dan nonhigroskopik. Reaksinya dengan permanganat agak sedikit rumit, dan meskipun banyak penyelidikan yang telah dilakukan, mekanisme tepatnya tidak pernah jelas. Reaksinya berjalan lambat dalam suhu ruangan, sehingga larutan biasanya dipanaskan antara 60º -70ºC. bahkan pada suhu yang lebih tinggi reaksinya mulai dengan lambat, namun kecepatannya meningkat katika ion mangan(II) terbentuk. Mangan(II) bertindak sebagai katalis sehingga reaksinya disebut dengan autokatalitik karena katalisnya diproduksi di dalam reaksi itu sendiri. Ion tersebut dapat memberikan efek katalitiknya dengan cara bereaksi dengan cepat dengan permanganat untuk membentuk mangan berkondisi oksidasi menengah (+3 atau +4) di mana pada gilirannya secara tepat mengoksidasi ion oksalat kembali ke kondisi divalen.
Persamaan reaksi antara oksalat dan permanganat adalah:
5 C2O42- + 2 MnO4- + 16 H+ → 2 Mn2+ +10 CO2 + 8 H2O


IV. ALAT DAN BAHAN
ALAT:
1. Kaca arloji
2. Labu ukur 100 mL
3. Buret
4. Labu Erlenmeyer
5. Bunsen Burner
6. Kasa
7. Spatula
8. Termometer
9. Kaki tiga
10. Pipet tetes
11. Pipet Gondok

BAHAN:
1. Natrium Oksalat ±0,676 gram (larutan baku)
2. KMnO4 0,01 M
3. H2SO4 2 N
4. Aquades/ Air Suling
5. H2C2O4. xH2O ± 0,633 gram

.











ALUR KERJA
Penentuan (standarisasi) larutan KMnO4 ± 0,01 M dengan Natrium Oksalat sebagai baku

Penentuan jumlah air kristal dalam H2C2O4 .xH2O



VII DATA PENGAMATAN
Perlakuan Hasil Pengamtan
Sebelum Sesudah
Penentuan (standarisasi) larutan KMnO4 ± 0,01 M dengan Natrium Oksalat sebagai larutan baku.
• Pembuatan larutan baku Na2C2O4 , dengan menimbang 0,67 gram Na2C2O4 kemudian memindahkan ke dalam labu ukur 100 ml dan melarutkan dengan air suling sampai tanda batas.
• Memipet 10 ml larutan Na2C2O4, memasukkannya ke dalam erlemeyer 250 ml, kemudian ditambah dengan 20 ml H2SO40,2 N.
• Memanaskan erlemeyer hingga 700 C dan segera dtitrasi dengan larutan KMnO4 yang telah disiapkan di dalam buret
• Menghentikan titrasi saat terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda (pink)
• Mengulangi percobaan yang sama 2X




Aplikasi Titrasi Permanganometri
Penentuan jumlah air kristal dalam H2C2O4. xH2O
- Melarutkan ± 0,63 gram H2C2O4.xH2O. dalam Labu ukur 100 mL.
- Mengambil 10 mL dan memasukkan ke dalam erlenmneyer 100 mL.
-Menambah 4 mL H2SO4 4 N.
-Menambah 10 mL aquades.
-Memanaskannya sampai 70ºC.

-Menitrasi dengan KMnO4 dalam keadaan panas sampai terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi berwarna ungu.
-Melakukan tiga kali percaobaan.
-


Natrium Oksalat= serbuk putih




Lar.Natrium Oksalat= jernih, tak berwarna
H2SO4 = jernih, tak berwarna

Lar. Jernih, tak berwarna

KMnO4= ungu tua













H2C2O4. xH2O=serbuk putih




H2SO4 4 N.= tidak berwarna
Aquades= tidak berwarna


KMnO4= ungu tua




Larutan tidakberwarna


Larutan jernih, tak berwarna







Larutan berubah menjadi merah muda
VKMnO4 yang digunakan :
V1 = 9,6 ml
V2 = 10,0 ml
V3 = 9,8 ml

,




Larutan jernih

Larutan jernih



Setelah dititrasi larutan menjadi berwarna ungu (--)
Volume KMnO4 yang digunakan titrasi :
V1 = 9,1 ml
V2 = 9,0 ml
V3 = 9,0 ml


. ANALISIS DATA
Standarisasi Larutan KMnO4 ± 0,1 N dengan Natrium oksalat sebagai baku.
Percobaan titrasi oksidimetri yaitu jenis permanganometri, penentuan (standarisasi) larutan KMnO4 dengan Natrium oksalat sebagai baku. Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan 0,67 gram Na2C2O4 (serbuk putih) ke dalam labu ukur 100 ml. kemudian diencerkan dengan air suling sebelum tanda batas dan dikocok agar larutan homogen . setelah itu ditambah air suling dengan menggunakan pipet tetes sampai tanda batas, maka didapatkan larutan Natrium oksalat (jernih, tak berwarna) sebagai baku. Selanjutnya diambil 10 ml dengan menggunakan pipet gondok dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Kemudian ke dalam erlenmeyer dimasukkan 20 ml larutan H2SO4 (tak berwarna) 2N untuk membuat suasana menjadi asam karena Natrium oksalat menjadi standar primer yang baik untuk permanganat dalam suasana asam agar MnO4- dapat dioksidasi menjadi Mn2+ dan dititrasi oleh KMnO4. reaksi yang terjadi :
MnO4- + 8 H+ + 5e → Mn2+ + 4H2O X2
C2O42- → 2 CO2 + 2e X5
5C2O42- + 2 MnO4- + 16H+ → 2 Mn2+ + 10CO2 + 8H2O

Setelah itu dipanaskan sampai 70° C karena reaksi berjalan lambat dalam suhu ruangan sehingga larutan biasanya dipanaskan sampai ± 60° C. pada suhu yang lebih tinggi, reaksi mulai melambat, tetapi kecepatannya meningkat saat ion Mn2+ terbentuk. Titrasi dihentikan saat titran yang tak berwarna berubah menjadi merah muda. Warna ungu tua ion permanganat menjadikan permanganat sendiri sebagai indikator pada titrasinya. Satu tetes berlebih sudah dapat menghasilkan warna yang terang pada titik akhir titrasi. Setelah itu dicatat volume larutan KMnO4 yang digunakan dalam titrasi. Langkah-langkah di atas diulangi 3 kali menggunakan volume larutan Natrium oksalat yang sama, sehingga didapatkan volume akhir titrasi yaitu V1 = 9,6 ml; V2 = 10,0 ml; V3 = 9,8 ml. Untuk menentukan normalitas KMnO4 maka harus dicari dulu normalitas Na2C2O4 dengan menggunakan rumus N=gr.n/Mr. V , dimana gr= 0,67 gram ; Mr = 134 ; V = 0,1 L ; n =2. Dari perhitungan didapatkan Normalitas Na2C2O4 = 0,1 N. Titik ekivalen titrasi terjadi saat mol ekivalen oksidator = mol ekivalen reduktor . Dalam reaksi ini yang bertindak sebagai Oksidator adalah KMnO4, sedangkan reduktornya adalah Na2C2O4, sehingga mol ekivalen KMnO4 = mol ekivalen Na2C2O4. Untuk mol akivalen dapat dicari dengan menggunakan rumus Normalitas X Volume. Dari hasil percobaan yang kami dapatkan maka dapat diketahui Normalitas KMnO4 untuk tiap percobaan adalah sebagai berikut : N1 = 0,104 N ; N2 = 0,1 N ; N3 = 0,102 N. Maka untuk normalitas KMnO4 rata-rata adalah ),102 N. Hasil ini sudah sesuai dengan perkiraan yang ada yaitu 0,1 N. Sedangkan untuk Molaritas atau konsentrasi larutan KMnO4 didapatkan dari perhitungan yaitu Normalitas dibagi dengan ekivalen MnO4- , dimana ekivalen MnO4- adalah 2. Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut : M1 = 0,208 M ; M2= 0,02 M ;M3 = 0,02 M, sehingga konsentrasi KMnO4 rata-rata adalah 0,022 M.

Aplikasi Titrasi Permanganometri
Untuk aplikasinya yaitu penentuan kadar jumlah air kristal H2C2O4 .xH2O. Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan 0,63 gram H2C2O4 .xH2O (serbuk putih) ke dalam labu ukur 100 ml. Kemudian diencerkan dengan air suling sebelum tanda batas dan dikocok agar larutan homogen. Setelah itu ditambah air suling dengan menggunakan pipet tetes sampai tanda batas. Setelah itu diambil 10 ml dengan menggunakan pipet gondok dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Kemudian ke dalam erlenmeyer dimasukkan 4 ml larutan H2SO4 (tak berwarna) 4N untuk membuat suasana menjadi asam dan 10 ml aquades. Setelah itu dipanaskan sampai 70° C agar reaksi berlangsung cepat. Kemudian dititrasi dengan KMnO4 (ungu tua) dalam keadaan panas. Titrasi dihentikan pada saat titran yang tak berwarna berubah menjadi merah muda. Warna ungu tua ion permanganat menjadikan permanganat sendiri sebagai indikator pada titrasinya. Satu tetes berlebih sudah dapat menghasilkan warna yang terang pada titik akhir titrasi.setelah itu dicatat volume larutan KMnO4 yang digunakan dalam titrasi. Langkah-langkah di atas diulangi 3 kali sehingga didapatkan volume akhir titrasi yaitu: V1 = 9, 1 ml; V2 = 9,0 ml; V3 = 9,0 ml. Untuk menentukan Normalitas H2C2O4 .xH2O maka mol ekuivalen KMnO4 = mol ekuivalen H2C2O4 .xH2O dengan perhitungan didapatkan nilai Normalitas sebesar 0,00928 N ; 0,0918 N dan 0,0918 N. Nilai Normalitas tersebut digunakan untuk menentukan nilai X dari H2C2O4 .xH2O dengan menggunakan rumus normalitas maka didapatkan nilai X1 = 2,54 ; X2 = 2,62 ; X3 = 2,62 . nilai X dirata-rata dan diperoleh nilai X rata-rata sebesar 2,59 atau dibulatkan menjadi 3. Sehingga rumus molekulnya menjadi H2C2O4 .3H2O.


IX. DISKUSI
Untuk percobaan pertama yaitu standarisasi larutan KMnO4, Saat titik akhir titrasi , didapatkan volume larutan KMnO4 tidak konstan yaitu V1 = 9,6 ml; V3 = 9,8 ml. Hal ini disebabkan buret yang digunakan tidak sama padahal buret yang digunakan seharusnya sama karena merupakan variabel yang harus dikontrol oleh praktikan. Tidak hanya itu ketepatan praktikan dalam melihat perubahan warna saat tepat berubah (titik akhir titrasi) juga mempengaruhi jumlah volume yang digunakan, begitu juga pada percobaan kedua penentuan jumlah air kristal dalam H2C2O4 .X.H2O

X. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan pada percobaan titrasi oksidimetri yaitu penentuan (standarisasi) larutan KMnO4 dengan Natrium oksalat sebagai baku diperoleh V1 = 9,6 ml; V2 = 10 ml; V3 = 9,8 ml. Dari data tersebut dapat diketahui Normalitas KMnO4 rata-rata sebesar 0,102 N, dan Molaritas rata-rata = 0,022 M. Sedangkan untuk aplikasinya yaitu penentuan kadar jumlah air kristal H2C2O4 .xH2O didapatkan jumlah air kristal (X) rata-rata = 2,59, dibulatkan menjadi 3. Sehingga rumusnya menjadi H2C2O4 .3H2O

Dasar TeoRi AnaLisis Kation & aniOn

I. JUDUL PERCOBAAN : Analisis Kation dan Anion
II. TUJUAN : 1. Menentukan kation yang terdapat dalam anait
2. Menentukan anion yang terdapat dalam analit
III. DASAR TEORI
Menemukan adanya kation dan anion dalam suatu analit, baik yang terdiri dari zat tunggal(satu kation dan satu anion) atau zat majemuk/campuran(lebih dari satu kation dan anion, memerlukan sistematika tertentu. Apabila analit berupa larutan dapat langsung dianalisis, tetapi apabila berupa zat padat atau campuran padat dan cair, perlu dicari pelarut yang sesuai.
Dalam sistem H2S kation golongan I (gol. perak) diendapkan sebagai garam kloridanya dengan penambahan larutan HCl. Endapan yang terjadi semua berwarna putih. Kation- kation golongan II (IIAgol.tembaga;IIB-gol.arsen)di endapkan sebagai garam sulfidanya dengan cara mengalirkan gas H2S dalam larutan analit yang suasananya asam.endapan slfida warnanya bermacam-macam, sehngga dapat di gunakan untuk menduga katio yang ada. Kation-kation Golongan IIIA (gol.besi) di endapkan sebagai hidroksidanya dengan menambahkan NH4Cl dan NH4OH. Endapan Hidroksida pada golongan ini warnanya bermacam-macam.kation golongan IIIB (gol.seng) di endapkan sebagai garam sulfidanya dengan mengalirkan gas H2S dalam larutan analit yang suasananya basa (dengan larutan buffer NH4Cl + NH4OH).Kation-kation golongan IV (gol.kalsium) di endapkan sebagai garam karbonatnya dengan menambahkan larutan ammonim karbonat ke dalam larutn analit yang suasananya basa (dengan buffer NH4OH +NH4Cl).
Kation-kation Golongan V (gol.alkali)merupakan golongan sisa,setelah di lakukan pemisahan ). Untuk menentukan adanya kation NH4+ harus diambil dari larutan analit mula-mula(sebelum dilakukan pemisahan). Untuk Kation-Kation Ca2+,Ba2+,Sr2+,Na+,dan K+,identifikasi dapat d lakuka dengan uji nyala. Analisis kation dalam tiap-tiap golongan dilakukan sesuai langkah-langkah tertentu,sehingga masing-masing kation dapat di lakukan sesuai langkah-langkah tertentu,sehingga masing-masing kation akhirnya dapat identifikasi.
Sebelum menentukan anion dalam suatu analit,perlu membuat larutan persiapan yang diolah dengan Na2CO3 jenuh,sehingga didapatkan larutan garam natriumnya yang mudah larut dalam air.
Tembaga (Cu , Ar = 63,54) adalah logam merah muda yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Ia melebur pada 1038 C. Karena potensial elektrodanya positif (+0,34 V untuk pasangan Cu/Cu2+), ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer , meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit. Asam Nitrat yang sedang pekatnya (8M) engan mudah melarutkan tembaga. Asam sulfat panas juga melarutkan tembaga. Tembaga mudah pula larut dalam air raja. Ada dua deret senyawa tembaga . Senyawa-senyawa tembaga (I) diturunkan dari tembaga (I) oksida Cu2O yang merah, dan mengandung ion tembaga(I), Cu+. Senyawa-senyawa ini tak bewarna, kebanyakan garam tembaga(I) tak larut dalam air, perilakunya mirip perilaku senyawa perak. Mereka mudah dioksidasikan menjadi senyawa tembaga(II), yang dapat diturunkan dari tembaga(II) oksida, CuO, hitam. Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat,padat, maupun dalam larutan air.
Reaksi ion tembaga(II) dengan Hidrogen sulfida (gas atau larutan-air jenuh) terbentuk endapan hitam, tembaga(II) sulfida : CU2+ + H2S  CuS + 2H+
Larutan harus asam (1M dalam asam klorida) untuk memperoleh endapan kristalin yang mudah disaring. Tanpa adanya asam, atau dalam larutan yang hanya sedikit sekali asam, diperoleh endapan koloid yang hitam kecoklatan. Dengan menambah sedikit asam dan mendidihkan, dapat tercapai koagulasi(penggumpalan).
Endapan tak larut dalam asm sulfat encer (1M) mendidih (perbedaan dari cadmium), dalam natrium hidroksida, natrium sulfide, ammonium sulfide dan hanya sedikit
sekali larut dalam polisulfida.
Reaksi ion tembaga(II) dengan larutan ammonia bila ditambahkan dalam jumlah yang sangat sedikit terbentuk endapan biru suatu garam basa(tembaga sulfat basa) :
2Cu2+ + SO42- + 2NH3+ + 2H2O  Cu(OH)2.CuSO4 + 2NH4+
Yang larut dalam reagensia berlebihan, pada mana terjadi warna biru tua,yang disebabkanoleh terbentuknya ion kompleks tetraaminokuprat(II). Jika larutan mengandung garam ammonium (atau larutan itu sangat asam, dan ammonia yang dipakai untuk menetralkannya sangat banyak), pengendapan tak terjadi sama sekali, tetapi warna biru langsung terbentuk.
Klorida, Cl- ,kelarutan kebanyakan klorida larut dalam air. Merkurium(I) klorida (Hg2Cl2), Perak klorida (AgCl), Timbel klorida PbCl2(yang ini sangat sedikit larut dalam air dingin tetapi mudah larut dalam air mendidih), tembaga(I) klorida, bismut oksiklorida, tak larut dalam air.
Endapan AgCl yang seperti dadih dan putih, ia tak larut dalam air dan asam nitrat encer, tetapi larut dalam larutan amonia encer dan dalam larutan kalium sianida dan tiosulfat.
Cl- + Ag+  AgCl(s)
AgCl(s) + 2NH3  [Ag(NH3)2+] + Cl-